Rabu, 10 Juli 2013

PENYAKIT AVIAN INFLUENZA


AVIAN INFLUENZA (AI)
Adalah penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus Influenza Tipe A dari Family Orthomyxoviridae. Angka kematian akibat serangan AI sangat tinggi, hamper semua bangsa unggas seperti ayam (ras dan buras), itik, kalkun, burung, puyuh dapat terserang, tetapi wabah AI sering terjadi pada ayam dan kalkun. Masa inkubasi penyakit AI 3 hari untuk individu unggas, sedangkan untuk flok/kandang dapat mencapai 14-21 hari, tergantung pada jumlah virus, cara penularan species yang terinfeksi dan kemampuan untuk mendeteksi gejala klinis. Kemungkinan penularan kepada manusia dapat terjadi apabila virus Avian Influenza bermutasi.
 
GEJALA KLINIS

  • Depresi , tidak mau makan, kelemahan, cangkang telur lembek, dan diare pofus.
  • Jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan/kebiruan (sianosis)
  • Kadang-kadang ada cairan dari mata dan hidung.
  • Pembengkakan di daerah bagian muka dan kepala
  • Pendarahan di bawah kulit (sub cut an)
  • Pendarahan titik (ptechiae) pada daerah dada, kaki dan telapak kaki.
  • Batuk, bersin, ngorok, keluar leleran dari hidung dan mulut



PENULARAN
Penularan AI sangat cepat dan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. 
Penularan secara langsung dan ayam sakit ke ayam sehat melalui pakan, minum yang tercemar virus AI yang berasal dari ayam sakit. Virus Al dikeluarkan melalui kotoran (feces) dan leleran mata, leleran hidung ayam sakit. 
Penularan secara tidak Langsung dapat melalui perantaraan manusia (petugas kandang, tamu dll) atau peralatan kandang yang tercemar virus. Virus AI bisa terbawa melalui alas kaki (sepatu, sandal), baju, tempat telur (egg tray), kendaraan dll.
Semua alat-alat kandang yang berasal dari peternakan yang terinfeksi AI dianggap telah tercemar virus sehingga harus disucihamakan sebelum keluar lokasi peternakan
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit-penyakit difokuskan pada pencegahan masuknya penyakit AI pada suatu peternakan. Penerapan biosecurity yang ketat merupakan upaya pencegahan yang paling efektif. 

Langkah-langkah kegiatan Pengendalian dan Pemberantasan

Ada 4 (empat) prinsip dasar kebijaksanaan dalam program pengendalian dan pemberantasan penyakit AI yaitu : 
1. Mencegah kontak antara hewan peka dengan virus AI.
2.  Menghentikan produksi virus AI oleh unggas tertular.
3.  Meningkatkan resistensi hewan (pengebatan terhadap hewan peka).
4. Peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness).

Langkah-langkah Tindakan 
1. Latulintas keluar masuk orang/tamu ke lokasi kandang/ peternakan harus diperketat dan dibatasi (tidak semua orang diijinkan masuk). Diupayakan sebelum masuk kandang/peternakan, petugas harus dalam keadaan bersih (perlu didesinfeksi) baik baju maupun atas kaki. 
2.  Petugas kandang dilarang kontak/berkunjung ke lokasi peternakan lain. 
3.  Semua peralatan kandang termasuk tempat telur, tempat makan dan minum harus dibersihkan dan disucihamakan dengan disinfectant yang mengandung formaldehyde, deterjen, bahan pemutih (kaporit) atau iodine sebelum digunakan kembali.
4.  Ayam mati harus dikirim ke laboratorium untuk peneguhan diagnosa. 
5.  Ayam mati harus dibakar atau dikubur

Untuk pengendalian yang efektif dan telah diterapkan di banyak negara adalah dengan cara :
1.  Pemotongan seuruh ayam (stampingout) di kandang/flok dimana telah ditemukan AI.
2. Seluruh bangkai ayam dibakar atau dikubur.
3. Seluruh bagian kandang dan peralatan disucihamakan dan dibiarkan selama 30 hari sebelum kandang tersebut diisi ayam kembali.

Vaksinasi
Vaksinasi bukan merupakan kebijakan atau strategi yang dilakukan dalam keadaan wabah. Vaksinasi adalah pertahanan kedua, yang dilakukan jika telah diketahui strain virus penyebab wabah, dan wabah penyakit tidak berhasil dihentikan dan kemudian meluas kebanyak peternakan. 
Vaksin yang diperunakan adalah vaksin in-aktif produksi dalam negeri atau impor yang strainnya sama dengan virus penyebab wabah. 
Vaksinasi dilakukan hanya kepada unggas yang sehat dengan penyuntikan vaksin secara individual terhadap seluruh popuLasi terancam (100%) dan bila diperlukan penyuntikan ulang (booster). 
Vaksinasi secara masal terhadap seturuh unggas (ayam kampung, burung puyuh, itik, ayam ras dan unggas Lainnya) disekitar peternakan ayam atau di daerah wabah. 
Program Vaksinasi
1. Ayam pedaging (broiler) disuntik dibawah kulit pada pangkal  leher sebanyak 0,2 ml pada umur 4-7 hari. 
2. Ayam Petelur (Layer) 
a. Umur 4 - 7 hari: 0,2 ml disuntik dibawah kulit pada pangkal leher.
b. Umur 4 - 7 minggu : 0,5 ml dibawah kulit pangkal leher.
c. Umur 12 Minggu : 0,5 dibwah pangkal leher atau otot dada.
d. Setiap 3-4 bulan diulang 0,5 ml pada otot dada.

ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
Karena penularan penyakit dapat melalui udara yang tercemar virus yang berasa dan kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita influenza, maka perlu diwaspadai orang orang terutama peternak/pekerja kandang yang langsung berhubungan dengan unggas, penjual unggas serta pemotong unggas. 
Gejala penyakit ini umumnya seperti gejala flu biasa yaitu demam, sakit tenggorokan, batuk, beringus, nyeri otot dan sakit kepala.
Namun daam waktu singkat dapat menjadi berat karena terjadi peradangan pada paru (pneumonia) dan dapat meninggal. Apabila menemukan gejala seperti di atas agar segera berobat ke sarana pelayanan kesehatan yang ada (Puskesmas, Rumah Sakit). 
Masyarakat agar tidak khawatir mengkonsumsi daging ayam, tekir dan produk unggas lainnya sepanjang berasal dan ayam sehat dan telah melalui proses pemasakan yang benar. Virus AI dalam daging ayam akan mati pada pemanasan 80°C selama 1 menit, sedangkan pada telur ayam virus AI mati pada pemanasan 64°C selama 4,5 menit. 

0 comments:

Posting Komentar